Copa Amerika akan memasuki babak akhir, setelah kurang lebih 1 bulan lamanya perhelatan akbar di daerah bagian Amerika Selatan ini bergulir. Segala macam kejutan dan emosi telah kita saksikan, para gladiator lapangan hijau ini cukup menampilkan permainan apik walaupun tak seindah "kick and rush" ala liga Inggris.
Kejutan akhir dari semuanya ketika kita akan menyaksikan partai final yang dilangsusungkan di stadion Monumental pada Senin dini hari. Bukan tuan rumah Argentina, bukan pula jagoan piala dunia Brazil, namun Uruguay dan Paraguay lah yang akan tampil untuk menunjukan siapa yang terbaik di daratai Amerika Selatan.
Ada yang anekah dengan partai final ini??
Memang ini bukan final idaman, bukan pula final yang pas untuk sekelas Copa Amerika, dari awal turnamen pun bursa taruhan menempatkan tuan rumah diurutan teratas, disusul dengan Brazil. Namun apa yang terjadi sekarang adalah menunjukan betapa real nya sepakbola.
Sepakbola bukan matematika yang menggabungkan angka dan menjadikannya sesuatu yang besar. Sepakbola terikat oleh mental, kesiapan, dan faktor faktor X lainnya yang menentukan suatu tim pantas untuk menjadi juara. Masih ingat ketika Liverpool bermain di Istanbull pada final liga champion? itulah sepakbola sebenarnya. Mereka yang yakin dan berjuang selama 90' menit merekalah yang pantas menajadi juara.
Dari awal turnamen digelar banyak kejutan yang terjadi, Argentina dan Brazil tidak dapat menang di 2 pertandingan awal. Begitu pun dengan Uruguay yang lolos ke perempat final harus berjuang sampai partai akhir penyisihan grup.
Siapa pun yang menjadi juara ini menunjukan adanya pemerataan sepakbola di negara bagian Amerika Selatan. Yah memang sepakbola akan terus berputar seperti roda kehidupan. Tak selamanya yang jago itu jago . Jagoan kini tak lagi jago..
